rifkifau

#BagiPengalaman-1: Cerita Naik Kereta Api Mataram Premium

September 02, 2018 | 1 Minute Read

Setelah merayakan masa-masa wisudaan S1 beberapa hari kemarin, akhirnya harus kembali lagi ke Ibukota. Ya, kembali sok-sokan hidup mandiri diperantauan dengan berkutat pada web GIS.

*** Mohon maaf ni ya, nggak ada kelanjutannya. Awalnya mau diisi terkait cerita pengalaman pertama kali naik kereta Mataram Premium, terus cerita tentang tukaran kursi, dan cerita tentang pengalaman salah seorang tentara penempatan Papua yang duduk disebelahku. Tapi apa daya, outline yang sebelumnya telah dibuat di smartphone hilang. Jadilah seperti sekarang, males nulis ulang. huehehe.

Ada apa dengan foto ini? Kereta Api Mataram Premium

Ini kenapa jadi replay ya btw, hehe. Mungkin salah ketik kali ya Kereta Api Mataram Premium

Update 21 Januari 2019

Nah, berhubung cerita yang awalnya pengen ditulis belum kesampaian karena males (dan beberapa poinnya sudah lupa, lantaran outlinenya hilang), mungkin cerita pengalaman kedua naik Mataram Premium layak dinaikkan ke sini.

Tidak banyak sih ceritanya, cuma masalah foto. Dan ini juga berkaitan dengan foto sebelumnya yang masalah replay itu. haha.

Jadi, kemarin (20 Januari 2019) untuk kedua kalinya Ane menjajal Mataram Premium. Adapun rutenya masih sama, yakni Jogja - Jakarta. Bedanya, kali ini tepat milih kursinya, yakni yang arah hadapnya searah dengan jalannya kereta. hehe. Cerita dimulai setelah beberapa saat Ane duduk dikursi (waktu itu di Premium 7; 36B. Eh 13B maksudnya). Teringatlah dengan tulisan "Replay" yang dipengalaman pertama sempat Ane foto. Dan ternyata apa? Ini nih yang terjadi:

Sepertinya ada yang coba ditutup-tutupi. Sepertinya Kereta Api Mataram Premium

Tanpa peduli reaksi siapapun disekitar, Ane terawang-terawang itu tulisan dibalik blok abu-abu. Ya, pengen memastikan aja kalau yang ditutupi adalah tulisan yang sama dengan yang Ane lihat di pengalaman pertama menggunakan Mataram Premium.